Dapur Kota Angin nan lezat

|
Halo warga Nganjuk, setelah sekian lama akhirnya kita kembali lagi untuk mencicipi makanan khas kota angin yang selalu menimbulkan cita rasa yang lezat. Kali ini kita akan masuk ke dapur kota angin salah satu depot masakan di jl. Dr. Sutomo persisnya didepan gerai Bakso cak man.

Makanan yang menjadi khas disini cukup banyak terutama bagi penghobi makanan me, ayam goreng, nasi goreng, ayam bakar dan lainnya. kali ini kita akan membahas 3 macam menu yang disajikan oleh kuliner dapur kota angin ini.

Ayam goreng kremes, dari tampilannya sudah pasti rasanya ayam goreng dengan bumbu kremes ini pasti sangat lezat. Tidak hanya gorengannya saja yang kering dipermukaan tetapi didalamnya terdapat daging ayam kampung yang empuk dan lezat bahkan dagingnya protol dari tulangnya dengan mudah. Bumbu kremes yang ditampilkan juga menambah cita rasa ayam goreng ini menjadi salah satu tujuan makanan di dapur kota angin ini.





Nasi goreng Dakota , dari namanya Dakota memang cukup aneh mengingat merupakan singkatan dari kota angin , Nai goreng yang renyah ini sangat gurih dan juga ditambah oleh kerenyahan peyek yang dibuat dari bumbu kremes pastinya akan menambah selera makan siang yang asyik.















Bagi penggemar mie pangsit, jangan ragu lagi untuk berkunjung ke dapur kota angin ini mengingat pangsit mie yang disajikan dengan semur ayam yang lezat juga ditambah sajian pangsit dengan kuah yang panas. Juga bisa ditambahkan bakso bagi penggemar bakso di porsi mie pangsit ini.

Ok sakdulur sakderek ojo lali nek perute iki wis gadang-gadang arep mangan, yo teko'o ning Dapur Kota Angin ini dijamin pasti puenak tenan.

Aroma Masakan Padang di Kuto Angin

|

Menu kita kali ini agak berbeda dari sebelumnya karena kita akan mengunjungi menu propinsi tetangga kita dari sumatera barat, siapa yang tak kenal masakan padang payakumbuh yang sudah terkenal diseantero bumi pertiwi ini dengan masakan khasnya seperti rendang, gule kikil, paru, gule ayam, gule otak dan semua masakan yang berbau bumbu rasa puedas...sekali.

Di jalur utama Nganjuk tepat di jalan Jend Sudirman persis didepan pom bensin ada sebuah rumah makan yang menyajikan masakan khas padang, dan yang lebih spesial adalah pelayanannya yang membuat beda dengan rumah makan lainnya yaitu silahkan mengambil nasinya sepuasnya, mau sepiring tambah...tambah lagi sampai perutnya sesak, karena di rumah makan padang ini yang dihitung adalah lauk pauknya...untuk nasi, lalap dan sambal silahkan ambil saja sesuai selera.

Menu yang paling enak disini yaitu gule kikil , rendang, gule otak, gule ayam dan ikan bakar serta masih banyak lainnya yang terkenal dengan masakan serba puedas lan puenak. Jangan kuatir mahal rata-rata dengan 1 jenis lauk plus lalap, sambal dan nasi serta ditambah air minum rata-rata perporsinya sekitar Rp. 8.000,- sd Rp. 10.000,- saja, cocok sich untuk rekan-rekan yang sedang lupaer banget karena nasinya silahkan ambil sekenyangnya...

Hayo tunggu opo maneh sing siang-siang arep menu masakan puadang sing puedas yo endangi warung iki...wis ta dijamin metu keringete....


Sego Becek - Sate Kambing Pojok

|


Lah...!!! iki kuliner sing paling dienteni oleh wong Nganjuk Nasi Becek , mergone panganan sing sito iki wis pas neng ulate wong kuto angin lan rasane pancen uenak tenan gule karo sate kambinge.

Ndak perlu repot-repot mencari dimana sate kambing sing paling pas ning Nganjuk, nek masuk soko selatan kota pasti akan ketemu Jl. A Yani yang menuju pusat kota dan diperempatan lampu merah belok sedikit ke kiri langsung parkir ae ning Depot Pak Towo , mergone Warung Becek Sate Kambing Pojok kui pas ning pojokan Jl. A Yani Nganjuk.

Nasi becek kui campuran antara nasi gule yang sudah diberikan potongan sate kambing yang telah dibakar dan untuk warung pojok ini jangan ditanya lagi, gulenya sangat terasa gurihnya dan daging satenye seperti makan daging kambing muda mengingat sangat empuk sekali. Opo meneh tempate yo pas sekali dengan selera untuk santap siang sambil ngenteni siap aroma sate bakar tercium membuat selera ini semakin tidak tertahankan.


Begitu sego becek lan satene siap wah bakalan lidah ini seperti dimainkan dengan kenikmatan rasa khas gule kuto angin iki, opo meneh nek satenya njaluk tambah sing dibakar dewe ora dicampur, jan tambah nikmat rasane mangan nasi becek iki. Bar mangan sate iso ngombe teh, jeruk manis karo ombean liane. Wis ta' gak bakalan nyesel nek siang-siang mampir ning sego becek karo sate kambing pojok ning Nganjuk ,
jan uenak tenan.....

Krupuk Pecel Mbak Yun Bogo

|
Sayurannya Komplit, Sambalnya Menggigit

Di wilayah Kelurahan Bogo ternyata memiliki menu favorit yaitu krupuk pecel dengan minuman khas es rujak , Mbak Yun pemilik warung ini selalu cekatan meracik krupuk pecel. Lebih dulu gorengan ote-ote diiris-iris menjadi lebihkecil. Atau bisa diganti sesuai selera. Ada tahu isi, tempe goreng atau yang lainnya. Beberapa jenis sayuran yang ada ditata dengan rapi memenuhi piring hingga hampir menutipi krupuk pasir yang ada di paling bawah. Tambahan daun lembayung (daun kacang panjang), koro, daun ketela rambat, mentimun krai (ndoyo), tauge dan mentimun. Untuk ukuran krupuk pecel, sayur mayur tadi terbilang komplit. “ Saya biasa menyediakan sayuran sesuai musimnya saat itu, “ ungkap Mbak Yun. Kalau lagi musim daun turi, ya pakai daun turi.

Setelah tauge diletakkan di bagian paling atas, krupuk pecel disiram dengan sambal pecer yang sudah dilarutkan dengan air matang. Wuiiihh, piring penuh jadi penuh dengan sambal. Jadi tidak perlu khawatir kekurangan sambal pecel, nih. Mau ditambahi, Mbak Yun juga memperbolehkan. Tergantung selera lah, Apalagi sambal pecelnya selalu dibuat baru setiap hari. “ Sekitar 15 kilogram saya buat tiap harinya. Dan selalu habis, “ jelasnya dengan tersenyum.
Nah, sekarang tinggal dinikmati. Tapi, eiitt !! ada yang lupa. Es rujaknya belum dibawa. Mbak Yun dengan senang hati menuangkan es rujak ke dalam wadah gelas besar. Tidak lupa sendok panjangnya. Jangan khawatir kalau masih haus, Mbak Yun membuat es rujak dalam kontainer besar yang cukup untuk lebih dari 50 porsi.

Melihat gunungan krupuk pecel dan sambal pecel yang memenuhi priing seakan lahar yang meluncur turun ke bumi. Tapi membayangkan saja tidaklah cukup. Dengan mencomot krupuk penuh dengan sayuran bersambal, wah….. rasa penasaran in terbayar sudah. Uueenaak poollll. Smbalnya tidak terlalu pedas tapi menggigit. Sehingga untuk ukuran anak kecil pun pasti mereka suka. Apalagi orang dewasa yang suka pecel dengan rasa pedas cukupan.



Beberapa lama menikmati krupuk pecel membuat tenggorokan jadi terasa haus. Lagsung saja es rujak jadi pelampiasan. Setelah diaduk-aduk sebentar, es rujak pun diseruput perlahan-lahan. Wuuiiihhh !!! Sueegeer poolll !! tapi coba lihat. Ada apa di dalam es rujaknya. Kok ada merah-merah. Ooo, ternyata selain mentimun dan nanas yang sudah lazim digunakan sebagai bahan es rujak, Mbak Yun menambahkan buah jambu kluthuk merah. Beberapa bijinya juga ikut tapi tidak berbahaya bagi tubuh. Justru sebaliknya, buah jambu kluthuk merah sangat baik untuk kesehatan badan. Khususnya untuk menambah jumlah plasma darah. Biasanya buah jambu kluthuk merah diminumkan dalam bentuk jus kepada pasien demam berdarah. Rasanya tambah menyegarkan.

Usaha krupuk pecel milik Mbak Yun sebenarnya merupakan warisan dari ibunya sejak puluha tahun lalu. Bisnis di bidang pecel merupakan usaha turun temurun keluarga Mbak Yun. Dan kini hany a dengan Rp. 2.500 untuk krupuk pecel dan Rp. 1.500 untuk es rujak, Anda bisa menikmatinya. Benar-benar spesial, bukan ? Apalagi suasana di sekitar warung juga sangat mendukung. Sesekali terdengar suara kereta api penumpang yang melintas. Jangan kaget, karena memang warung pecel Mbak Yun ada di dekat jalur kereta api. Selain krupuk pecel, Mbak Yun juga mengembangkan bisnisnya dengan manambah menu dengan gado-gado dan rujak cingur. Itu masih ditambah dengan aneka es jus dan minuman segar lainnya.
Segera saja siang ini ke sana. Warung pecel Mbak Yun buka sejak jam sembilan pagi hingga setengah lima sore. Disantap di warung bisa, dibawa pulang juga boleh. Asal nggak kehabisan duluan

Martabak Pojokan Warujayeng Mas Jumadi

|


Di pojokan sudut perempatan kelurahan Warujayeng berdiri sebuah warung tenda kecil yang menyediakan masakan khusus untuk dibawa pulang. Ya, karena yang dijual di sana adalah martabak dan kue terang bulan yang disebut oleh masyaakat setempat dengan sebutan “ Martabak Pojokan “.
Pemilik warung, Mas Jumadi, yang asli dari desa Sonoageng, Prambon mengaku sudah sekitar delapan tahun membuka usaha tersebut, dibantu anak-anaknya membuka warung dari sore hari hingga menjelang tengah malam. Di tempat pojokan itu, martabak dan terang bulan dijual dengan harga yang sangat murah mulai hanya Rp. 5.000 saja.

Martabak daging mejadi menu favorit para pelanggannya diantara lainnya, Ada dua pilihan isi daging dari daging ayam dan daging sapi dengan harga hanya Rp. 5.000
Proses memasak martabak seperti yang sudah umum. Dengan menggunakan sebutir telur ayam dicampur irisan bawang prei dan dua sendok gilingan daging ayam yang sudah dibumbui, isi martabak dikocok rata dalam sebuah gelas plastik berukuran sedang. Lalu satu biji adonan kulit martabak (dough) dimainkan. Diputar-putar, dilempar ke sebuah keramik sebagai alas.

Hingga kulit menjadi lebar dan semakin menipis. Tak lama setelah minyak sudah terasa agak panas, kulit martabak diletakkan pelan-pelan ke atas minyak. Baru kemudian isi daging ayam dituangkan pelan-pelan ke tengah kulit. Setelah itu, sisi luar kulit dilipat ke tengah hingga kemudian membentuk segi empat. Setelah itu martabak dibolak-balik hingga matang.
Dengan api kecil nan biru dari LPG, wajan khusus martabak menjadi lebih cepat panas dengan nyala api yang merata. “ Satu tabung LPG bisa habis dalam empat hari “, terang Jumadi. Apa tidak boros ? : Tidak juga. Meski sejak BBM naik Mei lalu, keuntungan yang diperoleh kian menipis “, lanjutnya.

Bagaimana rsanya, ya ? Ternyata setelah dicoba, Martabak Pojokan memang enak dan gurih. Rasa dagingnya sangat terasa. Rasanya hati ini puas. Memang betul-betul nikmat. Cocok bila disantap bersama keluarga.

Tak heran bila pelanggan Martabak Pojokan ini sudah sekian banyak. Baik yang dari Nganjuk dan luar Nganjuk atau bahkan masyarakat sekitar Warujayeng.
Namun ternyata martabak isi daging sapi juga tak kalah enak. Begitu pula dengan terang bulannya. Sama seperti martabak, terang bulan juga seharga lima ribu rupiah saja. Itu yang paling murah. Isinya ada coklat, kacang, keju hingga kombinasi.
Nah, enak tak mesti mahal, bukan ? Bila ke Warujayeng, mampir yo mas untuk membeli martabak sebagai buah tangan keluarga di Martabak Pojokan

Gude Dilalap Enak, Disayur pun Nikmat

|


Sayur gude bagi masyarakat di daerah pedesaan masih sering dikonsumsi sebagai masakan sehari-hari. Tanaman gude (Cajanus cajan) termasuk jenis tanaman yang sudah cukup langka ditemui. Biasanya ditanam warga sebagai tanaman perdu di pekarangan rumah. Tanaman gude juga masih banyak diperjualbelikan di pasar tradisional. Seperti di Pasar Gondang. Di pasar yang nampak lebih ramai pada hari pasaran Pon ini, gude dijual bersama sayuran lainnya. Malah, ketika sinar mentari mulai menyinari bumi Gondang, gude justru sudah habis dibeli orang.

Di Nganjuk, gude lebih banyak diolah dalam bentuk lalapan. Terkadang, penjula pecel pun menambahkan gude pada lalapan. Seperti warung pecel Bu Tutik yang ada di komplek Pasar Gondang. Bu Tutik memang selalu menyertakan gude sebagai bahan lalapan nasi pecel. Ia harus berburu gude di Pasar Gondang sejak jam 3 pagi. Tak heran, karena warung pecel pincuknya buka sejak jam 3 pagi pula. Bahkan hampir tak pernah tutup.

Selain penampilan sajian nasi pecel yang menggunakan kertas pembungkus makanan dan daun pisang sebagai pincuknya, lalapan gude ini sekaligus menjadi ciri khasnya pecel pincuk Bu Tutik. Bila dimakan, lalapan gude terasa agak berbeda karena kulit luar yang berbulu agak kasar. Apalagi rasa pedas sambal pecel dan tumpangnya yang makin menggoyang lidah ini. Bagi masyarakat Gondang dan Nganjuk utara umumnya lebih menyukai rasa pedas.

Menikmati sajian tradisional di tengah suasana hiruk pikuknya pasar, akan Anda temukan di Pasar Gondang ini. Sambil makan pecel dengan lalapan gude, kita bisa menikmati pemandangan masyarakat desa yang tumplek blek ramai membeli kebutuhan sehari-hari. Selain sebagai lalapan, ternyata gude juga bisa diolah menjadi sayuran pelengkap. Biasanya gude ditambahkan pada sayur asam atau sayur lodeh (sayur gurih). Sayur asam atau sayur lodeh gude ini sepertinya hanya bisa ditemui di pedesaan. Sulit ditemui diperkotaan, ibu-ibu yang mengolah gude menjadi sayuran atau lalapan.

Golek sing puenak meneh