Plecing Kangkung Lombok ala Nganjuk

|

Apakah Anda suka dengan masakan yang pedas-pedas? Nganjuk juga kaya dengan jenis kuliner dari daerah lain khas Lombok Nusa Tenggara Barat yaitu plecing kangkung. Nama masakan ini intinya adalah kangkung yang disiram dengan sambal plecing. Menurut Bu Yeti yang membuka usaha masakan khas Lombok di Nganjuk dikawasan komplek Gedung Juang Jl. Dr Sutomo, plecing kangkung memang asli dari daerah Lombok. Masakan ini sudah turun-temurun diwariskan dari generasi ke generasi dan memang sayur dan sambalnya memang selalu segar setiap hari. Tak heran masakan ini sudah kondang namanya di tanah air. Begitu pula di kota angin, Nganjuk.

Untuk bahan kangkung Bu Yeti menggunakan kangkung lokal dari Nganjuk. Ia mengaku kesulitan bila harus memakai kangkung asli dari Lombok. Namun bahan lainnya seperti terasi tetap memakai terasi asli Lombok. “ Rasanya berbeda dengan terasi dari Jawa atau buatan lokal “, katanya. Karenanya demi menjaga cita rasa asli sambal plecing, Bu Yeti menyempatkan pulang ke kampung halaman beberapa bulan sekali.

Sambil meniriskan kangkung, Bu Yeti menyiapkan bumbu-bumbu untuk membuat sambal plecing. Di atas cobek batu beberapa biji cabe rawit merah ditambah garam mulai dihaluskan. Tak lama, terasi dari Lombok ikut ditambahkan. Kembali bumbu dihaluskan. Lalu terakhir tambahkan tomat dan dihaluskan. Hasil akhir sambal plecing ini menjadi sambal berwarna merah menyala-nyala. Seperti api yang berkobar membakar semangat untuk segera menyantapnya. Pasti pedas banget rasanya. Tapi jangan kuatir, pelanggan bisa meminta ukuran pedasnya sendiri. Mau yang tidak pedas, sedang atau super pedas tinggal bilang aja ke Bu Yeti. Pasti dibuatkan sesuai selera.

Kata Bu Yeti yang memang asli orang Lombok, untuk menyantap plecing kangkung harus ditemani lauk pauk. Biasanya, orang Lombok lebih suka memilih ikan pindang goreng sebagai teman lauk. Tapi karena pelanggannya banyak yang berasal dari warga Jawa, Bu Yeti pun menyediakan tempe, perkedel, ayam goreng atau lauk yang biasa dikonsumsi warga sekitar. Tapi ia pun tetap menyediakan ikan pindang yang sudah dibumbui cabe.Untuk menyantap plecing kangkung ini lebih asyik kalau bersama banyak orang. Alias dimakan rame-rame. Pasti lebih seru! Sepiring nasi putih rasanya masih kurang untuk meredam rasa pedas yang menjilati lidah ini. Mak Nyoossss…!!! Beruntung ada segelas es jeruk yang sudah disediakan Bu Yeti. Wuuaahhh! Rasanya segar, seperti kebakaran yang disiram air dari pemadam kebakaran. Langsung, mak nyesss…. !!!

Harga perporsi juga cukup terjangkau hanya lo cuma Rp. 5.000. “ Satu porsi plecing kangkung ya memang lima ribu saja”, kata Bu Yeti seraya diiyakan Lily, adiknya. Wis jan murah tenan !!! Enak lagi. Setelah mencoba kenikmatan plecing kangkung, rasanya pengin mencoba menu yang lain. Tapi tidak untuk kali ini. Yang jelas di lain waktu. “ Yang pasti rasanya tak kalah seru “, ujar Bu Yeti dengan yakin. Cobain plecing kangkung, ya ! Dijamin Anda akan ketagihan dengan kenikmatannya yang khas

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Que coincide!! googelen resep plecing kangkung asli Lombok, lakok malah nemune asli Nganjuk, wah obat kangen ik pethuk kampung halaman.Jan bedjo tenan aku dino iki. Sok mben nek mudik arep tak golek i tenan iki, yg dimana ya letaknya?

Golek sing puenak meneh