Wedang Ronde Pak Darno Rejoso

|



Ronde merupakan minuman tradisional asli dari Jawa yang sampai saat ini masih banyak diminati oleh masyarakat. Disamping rasanya yang manis, pedas, dan aromanya yang khas, ronde juga membuat lidah ingin terus bergoyang apalagi jika diminum pada saat cuaca dingin. Wedang ronde memang terletak pada aroma serta rasanya yang membuat badan menjadi segar. Wedang Ronde terbuat dari bahan baku yang mudah didapat seperti jahe, kacang dan kolang-kaling.

Pak Darno pria 32 tahun asal Desa Klagen Kecamatan Rejoso ini salah satu pedagang ronde yang khas karena aroma rondenya dapat membuat pelanggannya ketagihan akan hasil olahannya. Bapak satu anak ini memiliki usaha wedang ronde sejak tahun 1987 di Kota Pahlawan Surabaya tepatnya di Jl. Biritan Gubeng hingga tahun 2007 namun karena panggilan tugas sebagai penyuluh lapangan, akhirnya dia harus pulang kampung dan menekuni keahliannya sebagai PPL Kontrak.

Namun disela-sela kesibukan sebagai penyuluh dia masih sempat melanjutkan usahanya dengan membuat Wedang Ronde diwarung DPW Desa Gondang, Kecamatan Gondang dengan harga Rp. 2000,- setiap mangkok. Selama ini dalam sehari, Darno mampu menghabiskan sekitar 50 mangkok. Itu pun dirinya mengaku sempat kewalahan jika musim hajatan tiba.

Wedang ronde yang bernama “onde Kebangkitan’’, itu lantaran dengan usaha sampingan yang digelutinya ini membuat dirinya lebih semangat dalam berkarya. Itu terlihat dengan kemampuannya dibidang pertanian dimana dia mendapatkan peluang untuk mendarma bhaktikan ilmunya bersama masyarakat petani.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Bapak Darno,Nyang opo kok ora mbuka warung ning Klagen/ Rejoso wae??????
supoyo masyarakat Klagen rejoso iso ngrasakne segere WEDANG RONDENE .........

Golek sing puenak meneh