Samplok….. Penganan Dari Telo Asli Ndeso

|


Salah satu makanan khas Kutpo Angin yaitu sampok yang berwarna kuning keemasan dengan dibalut parutan kelapa yang menambah nikmat makanan asli orang pedesaan. Dibuat dari bahan dasar ketela pohon alias singkong, tumbuhan yang cukup mudah ditemukan di wilayah Nganjuk baik di musim hujan maupun kemarau. Proses pembuatannya sendiri lumayan rumit di samping perlu waktu dan tenaga ekstra. Awalnya, ketela dikupas sampai bersih dan dicuci. Kemudian baru diselep (dihaluskan dengan mesin penggiling, Red) biar halus. Baru setelah itu dilakukan pembersihan dari rasa getir dan pahit dengan cara diperas dan ditekan dengan tumpukan batu hingga cukup atus. Langkah selanjutnya, dilakukan pemisahan dan pencampuran dengan garam secukupnya untuk selanjutnya di masak hingga matang. Baru dilakukan penumbukan agar menjadi padat dan lebih halus untuk selanjutnya dicetak bulat-bulat sesuai dengan ukuran pemesan.

Samplok bisa dinikmati kapan saja dan umumnya masyarakat biasa membeli samplok di pasar tradisional seperti Pasar Wage, Pasar Gondang atau Pasar Kertosono saat pagi hari, maka samplok pun lebih banyak dikonsumsi pada pagi hari. Tapi bila disantap di saat yang lain seperti siang atau sore hari pun masih terasa nikmat. Bu Sumini wanita 43 tahun asal Dusun Gilis Desa Sonobekel Kecamatan Tanjunganom termasuk salah satu pembuatnya, kegiatannya membuat samplok dilakukannya pada saat –saat senggang seperti sedang menunggu panen padi. Laba yang tidak seberapa tidak menyurutkan semangat ibu tiga anak ini untuk terus membuat samplok. “Memang untuk laba tidak begitu menjanjikan. Tapi saya senang masih bisa terus membuat samplok. Biar orang-orang tetap ingat kalau ada makanan desa yang masih dijaga keberadaannya sampai sekarang ini,’’ ujar Sumini.

Selama ini, bahan baku memang mudah didapat dari pasar Berbek dengan harga saat ini Rp.70.000,- per kuintal yang diantar langsung oleh mitra kerja. Dalam sehari, Sumini bisa menghabiskan satu kuintal ketela tersebut dan dapat dibuat menjadi 150 bungkus samplok dengan harga setiap bungkusnya RP. 2.000,- saja .Nah, samplok meski menjadi penganan asli ndeso, juga potensial untuk menjadi oleh-oleh khas Nganjuk. Tentu saja dengan desain kemasan yang lebih cantik dan menarik di samping penjualannya yang harus lebih disebarluaskan lagi di toko roti atau yang menjual makanan tradisional khas Nganjuk

8 komentar:

Aa Pratama mengatakan...

keren,,,,,,,,samplok is the best!!!!!!

mbahe ariel mengatakan...

jarang mangan samplok,,,,,megakne gak nang nganjuk

Unknown mengatakan...

Pak Sugeng pingin Samplok sampek Ngiler

Unknown mengatakan...

Senang mangan samplok

Unknown mengatakan...

Samplok gilis-sonobekel is the best

Unknown mengatakan...

enak banget apa lagi pake inti kelapa gula aren
hhhhmmmmm....
yumi?

Anonim mengatakan...

Mediun gih wonten samplok...

Anonim mengatakan...

Enak tenan

Golek sing puenak meneh